Pertolongan Pertama Dan Pencegahan Cidera Olahraga FIK UNJA



Penanganan cidera olahraga

Pertolongan pertama pada cidera olahraga

Pertolongan pertama adalah perawatan segera yang diberikan pada orang yang mengalami cidera atau sakit mendadak. Pertolongan pertama dan penanganan cidera olahraga meliputi strategi-strategi untuk meminimalisirkan dan mencegah cidera. Pengertian cedera olahraga yaitu  rasa sakit atau gangguan pada sistem otot atau rangka tubuh yang disebabkan oleh kegiatan olahraga, rasa sakit yang ditimbulkan berupa kontak fisik, luka, cacat dan kerusakan pada otot atau sendi serta bagian lain dari tubuh. Cidera biasanya ditandai dengan perubahan bentuk tubuh akibat benturan yang mengakibatkan memar dan terkilir dengan ditandai pembengkakan pada bagian yang cidera akibat penyumbatan aliran darah. Jenisnya pun beragam dari yang ringan hingga akut. untuk penanganan cidera ini membutuhkan penanganan yang tepat. Untuk pemulihan cidera agar cepat sembuh lakukan terapi dengan menggunakan sport massase.

Prinsip umum pertolongan pertama pada olahraga
  • Kunci pertama yaitu jangan membuat kesalahan lebih lanjut, jangan panik dan lakukan tindakan secara hati-hati
  • Cobalah untuk tetap tenang dan terus berikan sugesti positif pada korban agar korban tidak panik
  • Kendalikan situasi, minta bantuan orang yang kebetulan ada di lokasi kejadian
  • Biarkan korban dalam posisi seperti saat ditemukan (posisi korban patah tulang) jangan merubah posisi yang membuat korban semakin parah kecuali jika lokasi korban berisiko mengalami bahaya lanjutan pindakan korban ke tempat yang aman seperti di jalan raya
  • Lakukan survei awal, survei awal meliputi bagian tubuh atas mulai dari kepala sampai bawah ke ujung kaki perhatikan keadaan korban apakah pingsan, ada pendarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan dan lain-lain
  • Jika korban tidak bernapas, berikan RJP sesuai prosedur
  • Lihat riwayat si korban/identitas yang bersangkutan
  • Selalu menggunakan akal sehat
  • Jika seseorang pelatih sama sekali tidak yakin seberapa parah masalah yang dihadapi atau apa yang harus dilakukan, sebaiknya menghubungi layanan bantuan medis setempat dan tunggu kedatangan petugas medis
RICE pada cedera olahraga

Dengan singkatan RICE dapat membantu mengingat pengobatan untuk berbagai jenis cedera yang terkait dengan olahraga. RICE merupakan kepanjangan dari Rest(istirahat), ice(es), compression(kompresi), dan elevation(elevasi). Komponen RICE mempunyai peranan masing masing karena mempunyai fungsi tertentu sehingga saling melengkapi untuk penanganan cedera. Penanganan cedera secepat mungkin sangat di perlukan untuk menghindarkan hal-hal yang fatal yang bakalan terjadi. Penangan cidera harus mengutamakan kaedah kesalamatan dan prosedur yang baik dan benar apabila ada tindakan pertama yang salah dalam penanganan cedera, hal itu akan berefek pada lama dan proses penyembuhan cedera tersebut. Untuk itu prinsip RICE ini sangan berperan dalam segala macam penanganan cedera. Apakah itu cedera olahraga, cedera pekerjaan ataupun cedera aktifitas keseharian. Pelaksanaan RICE sebagai berikut :


1. Rest (Istirahat)
Dalam hal ini bagian yang cedera tidak boleh bayak digerakan, yang berarti mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera untuk meminimalkan cedera ataupun penambahan cedera. Agar penderita cedera tidak bertambah keluhannya dianjuran untuk istirahat.
2. Ice (Es)
Yaitu penanganan dengan memberiankan ice mempunyai tujuannya yaitu mengurangi pendarahan, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan, dan mengurangi rasa sakit
Cara-cara kompres dingin
es yang dimasukan dalam plastik,kantong,pembalut, kain atau handuk dingin, Dalam pemberian kompres dingin ini, ada intervalnya yaitu 20-30 menit. Tujuannya agar jaringan-jaringan pada tubuh kita tidak menjadi rusak/mati. Selain dengan kompres dingin, nyeri dapat berkurang atau hilang sama sekali.
3. Compression (Kompresi)
Tujuannya adalah untuk mengurangi pembengkakkan sebagai akibat pendarahan. Balut tekan adalah suatu ikatan yang terbuat dari bahan elastis. Bahan perbanya disebut elastis perban/ elastis bandage / benda-benda sejenis.Bahaya balut tekan adalah jika ikatan itu terlalu kencang, maka pembuluh dara arteri tidak bisa mengalirkan darah ke bagian distal ikatan. Hal ini akan menyebabkan kematian dari jaringan-jaringan di sebelah distal ikatan. Kita tahu bahwa ikatan terlalu kencang bila denyut nadi bagian distal terhenti / tak terasa, Cedera semakin membengkak, Si penderita mengeluh kesakitan, dan warna kulit pucat kebiru-biruan. pada saat mengompresi jagan terlalu kencang atau keras agar aliran darah dapat mengalir dengan normal.
4. Elevation (Elevasi)
Mengangkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari letak jantung. Tujuannya adalah supaya pendarahan berhenti dan pembengkakan segera berkurang dan mengembalikan darah kembali ke jantung. Karena aliran darah arteri menjadi lambat (melawan gaya tarik bumi) sehingga pendarahan mudah berhenti. Sedangkan aliran vena menjadi lancar, sehingga pembengkakan berkurang. Dengan demikian hasil-hasil jaringan yang rusak akan lancar dibuang oleh aliran darah balik dan pembuluh limfe.

Penanganan pertama bagi orang yang mengalami cidera olahraga

1. Pingsan
Untuk penanganan atlet yang merasa pusing atau akan pingsan
  • Periksa apakah korban masih dalam keadaan sadar atau tidak, dengan menepuk bagian tubuhnya dan tanya dengan suara keras apakah korban masih merespon atau tidak
  • Minta atlit berbaring dan tinggikan tungkai 15-30 cm
  • Pantau responsivitas dan beri jalan pernapasan
  • Longgarkan semua pakaian yan ketat
  • Lakukan survei dari kepala sampai jari kaki dan tangani setiap masalah yang timbul
  • Kompres dahi dan leher korban dengan kain dingin dan basah
  • Laporkan kejadian tersebut pada orang tua korban
  • Pikirkan penyebab pingsan, jika tidak diketahui dengan jelas cari pertolongan medis
2. Kram otot
Spasme atau keram otot biasanya terjadi di bagian betis dan pada paha atau hamstring. Keadaan tersebut biasanya terjadi sementara dengan sedikit konsekuensi karena kurang melakukan pemanasan yang baik. Kram otot biasanya terjadi selama atau setelah latihan yang intens dan tinggi. Keadaan ini membuat korban merasa kelelahaan menerima beban yang berat, sakit dan nyeri pada bagian tubuh yang keram.
adapun penanganan untuk keram otot
  • Jangan menahan beban diatas area yang sakit
  • Minta korban meregangkan otot yang terkena secara perlahan karena kram otot merupakan kontraksi atau spasme otot yang tidak terkontrol, ekstensi otot secara bertahap dapat membantu memperpanjang serat otot dan menyembuhkan keram
  • Relaksasi otot dengan menekan dan memijat secara perlahan
  • Gunakan panas (mengompres)
  • Luruskan kaki dan tinggikan bagian yang cidera
3. Muntah
Jika seseorang atlet muntah pikirkan penyebab mengapa sesorang tersebut bisa mengalami muntah apakah disebabkan keracunan makanan, virus, obat-obatan, cidera internal.
Adapun untuk perawatan atlit yang muntah:
  • Keluarkan atlit dari kompetensi
  • Minta korban untuk duduk dan istirahat
  • Coba tentukan penyebab muntah:
    apakah atlit terlalu mengerahkan tenaganya?
    apakah atlit makan lebih awal yang dapat menimbulkan masalah?
    apakah ada kemungkinan penggunaan obat atau alkohol?
    apakah terdapat trauma yang dapat menyebabkan cidera internal?
    apkah atlit dalam kondisi sakit
  • Cari pertolongan medis jika:
    ada darah atau cairan gelap dalam muntah
    korban mengeluh nyeri abdomen yang menetap
    korban merasa mau pingsan ketika berdiri
    terjadi muntah proyektil
    muntah setelah terjadi cidera kepala yang baru saja terjadi
  • Jangan biarkan atlit kembali bertanding sampai mual muntah berhenti atau sampai atlit diperiksa ke dokter
  • Beri atlit sedikit air untuk diminum sedikit-sedikit
4. Orang yang tenggelam
Penanganan cidera yang tenggelam membutuhkan keahlian dan responding yang cepat karena hal ini menyangkut dengan kehidupan seseorang, lama dan cepat nya penanganan bagi orang yang mengalami tenggelam di air sangat berpengaruh besar selamat atau tidaknya korban. Ketika seseorang menelan air terlalu banyak sirkulasi pernapasan terganggu dan tidak berjalan normal seperti biasanya. Oksigen yang masuk ketubuh tidak berjalan sehingga korban tidak sadar diri.
Adapun penanganan orang yang tenggelam di air yaitu :
  • Selamatkan korban dengan melemparkan benda yang mengambang kearahnya atau benda yang dapat menarik korban ke tepi (tempat aman)
  • Jangan mendatangi korban apabila penyelamat tidak bisa berenang karena akan menambah korban yang selanjutnya kecuali jika seseorang sudah terlatih dan mahir dalam berenang
  • Angkat korban yang tenggelam ketepi dan tenangkan korban
  • Minta bantuan orang lain jika ada di lokasi kejadian 
  • Bebaskan jalan nafas korban apakah korban banyak menelan air sehingga menghambat pernapasan, terungkupkan korban agar air keluar 
  • Lakukan komprensi atau tekanan kepada korban jika nadi tidak berdetak
  • Berikan RJP atau napas buatan di mulut korban
  • Jika korban sudah sadar atau tidak sadar diri juga bawa korban ke pelayanan medis terdekat agar mendapat perawatan dari dokter


Pertolongan Pertama Dan Pencegahan Cidera Olahraga FIK UNJA Pertolongan Pertama Dan Pencegahan Cidera Olahraga FIK UNJA Reviewed by Unknown on 05:20 Rating: 5

No comments:

recent posts

Powered by Blogger.